Sebuah Masjid yang bernama Masjid Albarkah ini terletak di tengah pemukiman ramai, persis di pertigaan Jl Kemang Utara dengan Jl Kemang Timur, Jakarta Selatan. Tapi dahulu, saat pertama kali didirikan, masjid ini adalah wilayah pedalaman Batavia. Masjid tua itu bernama Masjid Al Barkah.
Masjid Al Barkah didirikan tahun 1818 oleh Guru Sinin alias Husaini. Ia merupakan putra dari KH Syahdurrahman, pemuka agama terkenal dari Banten. Arsitektur Masjid Al Barkah mengambil bentuk yang serupa dengan masjid-masjid di Jawa Tengah. Atap joglonya, mirip sekali dengan Masjid Demak yang konon dibuat oleh para wali.
Legenda pada awal pendiriannya lah yang kian menjadikan masjid ini menarik. Syahdan, ketika Guru Sinin akan membangun masjid ini, muncul tantangan dari pemuka agama yang lain, Guru Peyang. Entah apa alasannya, Guru Peyang lebih jauh malah memasukkan gugatan ke pengadilan Hindia Belanda yang ada pada saat itu, menuntut pembatalan pembangunan.
Saat menggugat itulah, Guru Peyang mengeluarkan sumpah. “Kalo si Inin menang perkara ini, gue minta supaye buta mata gue.” Dus, Guru Sinin yang dikenal juga ahli kanuragan menanggapinya dengan santun. “Allah itu bijaksana. Lihat nanti dalam sidang.” Begitu sidang emmutuskan Guru Sinin menang, seketika mata Guru Peyang pun menjadi buta.
Guru Sinin kemudian melanjutkan pembangunan. Mula-mula Al Barkah hanyalah sebuah mushola kecil. Baru pada tahun 1880, masjid tersebut diperlebar atas bantuan rekan-rekan Guru Sinin seperti Ki Entel, Ki Cerewet, Ki Kantor, Ki Gedut, Ki nusi, Ki Adam, Ki Habib, Ki Glendodo, dan Ki Semper.
Sampai saat ini masjid Al_Barkah telah mengalami beberapa kali pemugaran. Pada tahun 1926, KH Naisin dengan dibantu oleh H Kyo, H Bancing, H Jeral melakukan pemugaran. Tahun 1932 juga. Pemugaran yang dilakukan pada tahun 1950, 1960, 1970 menghasilkan bentuk fisik yang telah banyak berubah. Terakhir, pada tahun 1991, Masjid direnovasi lagi oleh KH Abdus Somad.
Meski sudah berganti wajah, bagi warga setempat Masjid Al Barkah sangat peduli dengan keberadaan msjid tersebut, terutama petuah dari pendirinya Guru Sinin. Salah satunya adalah perawatan harus dilakukan cuma dengan swadaya masyarakat. “Ya, kalo buat merawat masjid cuma dari bantuan masyarakat sini saja,” terang Saimih Saih, pengurus sekaligus Ketua RW desa setempat.
Guru Sinin sendiri telah wafat sejak tahun 1920. Konon ia berusia panjang dan dikaruniai hidup sampai 146 tahun. Makamnya terletak di sisi barat Masjid Al Barkah. Pada hari-hari tertentu makamnya didatangi oleh peziarah dari Banten.
Selengkapnya...
![]() |
![]() |

Kampung Melayu Besar, Tebet, Jakarta Selatan
Bertahun-tahun dibui, tahun 1890 Pitung dan Ji'ih akhirnya berhasil kabur dari penjara Meester Cornelis. Mereka berdua melarikan diri sambil menyusuri Kali Ciliwung. Karena kelelahan terus menerus dikejar Opas Belanda, dua sahabat itu bersembunyi di sebuah masjid pinggiran kali. Beruntung, ulama dan jamaah masjid----yang tahu ada berita santer pelarian pribumi dari penjara Mester, menyembunyikan mereka di dalam masjid. Pitung dan Ji'ih mujur, rupanya masyarakat seputar masjid tahu reputasi jagoan dari Marunda itu. Jadi 'ngumpet' berbulan-bulan di masjid tak jadi masalah bagi mereka berdua dan jamaah masjid.
Namun demikian secara keseluruhan masjid ini masih mempertahankan bentuk aslinya yang dikatakan seperti masjid Demak. Satu komponen masjid yang tetap dipertahankan adalah trisula masjid yang berada puncak menara masjid. Sementara komponen peninggalan-peninggalan kuno lainnya sudah diserahkan kepada Pemprov DKI untuk kemudian ditempatkan di dalam museum.
Salah satu keunikan masjid ini adalah tulisan kaligrafi yang berada di atas mimbar khotib yang ternyata sampai sekarang belum diketahui apa tulisannya. "Yang unik itu kaligrafinya. Sampai sekarang juga belom ada yang bisa baca apa tulisannya. Mau di bolak-balik juga tidak ada yang bisa baca" kata seorang merboat masjid.
Dia juga bercerita sebelum mengalami pemugaran, di dalam masjid ini terdapat dua buah makam pengurus pertama masjid ini, tepatnya berada tepat di samping mimbar atau tepat di tempat berdirinya imam.

Sumber : http://internationa lmawlid.blogspot .com
PEMECAHAN RECORD DUNIA
INTERNASIONAL MAWLID, PARADE MAWLID, HADRAH, MARAWIS & REBANA
I. Maksud & Tujuan
1.Siapapun yang menyelenggarakan Mawlid Nabi saw akan memperoleh kemenangan, seperti Sulthan Salahaudin al-Ayubi, memperoleh kemenangan
2.Siapapun menyelenggarakan Mawlid Nabi sallallahu alayhi wasalam, maka akan mendapat dukungan rakyat, dukungan para Awliya, Dukungan Nabi Muhammad saw dan dukungan Allah swt.
3.Melembutkan hati anak bangsa dengan Fadilah bacaan Mawlid Nabi saw
4.Mempererat persatuan Umat Islam dengan Cinta dan Kecintaan kepada Nabi Muhammad saw melalui Parade Mawlid dan Salawat Nabi saw
5.Memperbesar rasa toleransi antar agama dengan Cinta Sang Nabi saw
6.Mengurangi bencana dan musibah dengan bacaan Mawlid Nabi saw
7.Mencegah kekerasan antar umat islam dan umat beragama, khususnya dalam menghadapi Pemilu 2009.
II. Peserta Parade Mawlid Nabi saw
1.Kesultanan Seluruh Indonesia, berikut Kereta Kencana & Punggawa
2.Kesultanan Negara Tetangga ( Malaysia, Brunei, Singapore, Thailand )
3.Majelis Salawat Nabi saw seluruh Indonesia
4.Pesantren- Pesantren dan Sekolah Islam serta Sekolah Umum
5.Marching Band Berbagai Organisasi, Sekolah, serta Organisasi Islam
6.Marching Band ABRI, Akabri.
7.Kerajaan diseluruh Dunia UK, German, Spanyol, Perancis, dan Negara-Negara Islam, Yordania, Maroco, Yaman, Mesir dll.
8.Group Musik Islam, Grup Rebana, Marawiz, Musik Tradisional
9.Wakil Seluruh Propinsi Indonesia
III. Keutamaan Mawlid Nabi saw
Bismillaahir Rahmaanir rahiim
“Telah berkata Sayidina Abu Bakar As Siddiq ra Barangsiapa membelanjakan satu dirham atas membaca Maulid Nabi SAW, maka dia adalah sahabatku di dalam Syurga."
Telah berkata Sayidina Umar r.a, "Barangsiapa membesar-besarkan Maulid Nabi SAW
maka sesungguhnya dia menghidupkan Islam."
Sayidina Usman r.a. menyebutkan, "Barangsiapa membelanjakan satu dirham ke atas
Maulidin Nabi Sallallahu alayhi wasalam, maka seolah-olahnya dia telah Syahid di dalam Peperangan Badar dan Hunain."
Dan Sayidina Ali karamawlahu wajhah. berkata pula, "Barangsiapa membesar-besarkan Maulid Nabi SAW, maka sebagai sebab bagi bacaannya itu, dia tidak akan keluar dari dunia ini melainkan dengan Iman dan masuk ke Surga tanpa Hisab .
Hassan Al Basri r.a. berkata, "Jikalau diriku memiliki seumpama gunung Uhud dari emas, maka niscaya aku akan membelanjakannya ke atas bacaan Maulid Nabi SAW."
Junaid Al Baghdadi qs menyebut pula, "Barangsiapa hadir di dalam majlis Maulidin Nabi SAW dan membesar-besarkan nilainya,maka sesungguhnya ia telah berjaya dengan iman."
Berkata pula Ma'aruf Al Khurkhi qs, “Barangsiapa mendatangkan Makanan bagi tujuan bacaan maulidin Nabi SAW dan mengumpulkan saudaranya dan menghidupkan pelita dan memakai pakaian baru dan berwangi-wangian sebagai membesarkan bagi Maulidin Nabi SAW, Allah SWT membangkitkannya di hari kiamat, di firqah yang pertama bersama Nabi-Nabi. Dan tempatnya adalah di tempat yang tertinggi."
Dan telah berkata Fakhruddin Ar Razi,"Barangsiapa yang membaca Maulid Nabi SAW
kemudian membelanjakan atas makanan, garam, atau sesuatu yang lain untuk memeriahkan Mawlid Nabi saw,maka akan tampak padanya berkat daripada benda itu."Selanjutnya, siapapun yang memakan makanan tadi,maka Allah SWT akan menyempurnakan dan menghilangkan kegelisahan darinya.
Waktu dan Tempat
Hari/ Tanggal : Minggu, Maret 2009
Waktu : 06.00 – 21.00 wib
Tempat : Parade Mawlid Nabi Berangkat dari Monas ke Stadion Utama Senayan, Gelora Bung Karno untuk menggelar Parade Mawlid Terbesar Didunia
Susunan Acara :
1.Peserta Parade Mawlid berkumpul di Monas
2.Parade diberangkatkan dimulai dengan Kereta Kencana Setiap Kesultanan Dunia diikuti dengan Prajurit Kesultanan dengan membawa bendera, tetabuhan musik dan pembaca mawlid.
3.Peserta melalui rute Monas, Thamrin, Sudirman selanjutnya memasuki Stadion Utama Senayan.
4.Setelah Seluruh peserta parade berkumpul di Senayan, dimulai acara Puncak Festival Pembacaan Mawlid Bersama-sama Terbesar Didunia.
5. Ceramah oleh Mawlana Sayikh Hisham Kabbani qs
6. Pidato Presiden RI
7.Pengumuman Pemecahan Rekor Dunia Parade Mawlid dan Festival Mawlid Terbesar di dunia.
8.Festival Mawlid dan Pemecahan Rekor Whirling Dervishes Terbesar Didunia dengan mendatangkan Penari Darwis Rumi seluruh dunia. Saat ini Rabbani Sufi Instute Indonesia memiliki 150 Penari Rumi, dan diseluruh dunia Tariqah Naqshbandi Haqqani memiliki kurang lebih 300 Penari Rumi.
9.Pidato Penutupan, Selesai
Selengkapnya...
